Jika anda pernah merasakan sakitnya patah hati. Pernahkah anda merasa berkecil hati dan dunia ini seakan tidak memihak pada anda ?
Terlebih jika patah hati yang pernah anda rasakan adalah karena putus dengan si dia atau ditinggal oleh suami/isteri.
Dalam sebuah studi yang dilakukan Universitas Glasgow, Skotlandia dan sempat menganalisa sekitar 4000 pasangan, disana di sebutkan bahwa dari mereka yang mengalami patah hati cenderung tertekan, lebih merana dan mengalami kecemasan yang berlebihan, terutama pada mereka yang berstatus janda atau duda.
Dari hasil penelitian tersebut juga dikatakan pasangan yang terbiasa hidup bergantung pada pasangannya, sangat rentan dan sering menimbulkan stress berat, apabila pasangannya meninggal.
Biasanya dampak yang ditimbulkannya adalah perasaan hampa dan rasa kehilangan akan membuat mereka mengubah gaya hidup serta berperilaku tak lazim.
Keputus-asaan yang dirasakanya, dapat menjadikan kondisi tubuhnya semakin melemah, karena pola hidupnya sudah tidak sehat lagi.
Tahun 1970 saat pertama dimulainya penelitian dan diterbitkan oleh Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat. Telah menganalisa pasangan yang telah menikah di usia antara 45 sampai 65 tahun.
Peneliti mencatat, ternyata kaum wanita jauh lebih menderita dan dua kali mengalami masa sulit saat ditinggal suaminya.
Tingkat kematian karena berbagai hal cenderung meningkat pada enam bulan pertama sejak pasangan meninggal dan resiko gangguan jantung naik pada lima tahun pertama begitu juga tekanan darah. Hal ini terjadi karena perubahan gaya hidup dan kebiasaan merokok semakin menjadi-jadi, karena faktor kesepian.
"Ini hanya tentang bagaimana mereka yang ditinggalkan pasangan bisa mengatasi kesepian. Dalam analisa kita sebagian besar responden mengaku merana setelah berpulangnya pasangan mereka," papar Cathy Ross, pemimpin studi dari British Heart Foundation.
Sementara Stewart Wilson, konseling dari Cruse Bereavement Care mengatakan: "Saat pasangan telah menjalani hidup bersama selama bertahun-tahun, dan kemudian berakhir pada suatu waktu yang mendadak, otomatis selalu ada perubahan yang menyertai kehilangan itu. Depresi, stres, dan kecemasan yang berlebihan menuntun mereka untuk hidup tak sehat."Beberapa orang cenderung berperilaku tak sehat, merokok berlebihan dan mengkonsumsi makanan tak sehat. Proses menjalani masa berkabung dan kehilangan itulah yang membuat seseorang menjadi sembrono dengan kesehatan mereka," tambah Ross yang memberikan contoh pasangan penyanyi June Carter Cash dan Johnny Cash dalam laporan studinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)



ibarat layangan putus maka patah hati harus diobati dengan layangan lagi biar nggak kampakan, heheh...
iya betul juga, daripada bunuh diri mendingan kan kita nyari lagi